Friday, November 3, 2006

Mengapa Saya Suka Membaca Komik

Ketika saya sampai lobby kantor, tanpa pikir panjang, segera saya keluarkan sebuah komik yang baru saja saya beli. Masih terbungkus plastik. Srek! saya sobek plastik pembungkusnya dan mojok. Lalu tenggelam dalam cerita konspirasi futuristik.

Seorang editor yang sedang lewat berhenti di samping saya dan mengajukan pertanyaan, "Men, kenape ente seneng bener baca komik?" Spontan saya jawab sambil nyengir, "Karena komik selalu bohong."

+++
Sewaktu saya masih setinggi meja makan, tak pernah terpikir soal alasan apa yang menyebabkan saya suka membaca komik. Dalam mobil yang gelap dalam perjalanan pulang dari toko buku, saya tetap nekad membaca komik yang baru saja dibeli. Bentakan Mama selalu terngiang, "Jangan baca gelap-gelap! Nanti mata kamu rusak!" Toh, tetap saja saya curi-curi baca.

Yang jelas, saya selalu terpesona dengan gambar-gambar yang indah dalam tiap-tiap panel komik. Berwarna atau hitam putih sama saja. Keterpautan panel-panel seolah menciptakan sihir tersendiri. Pikiran saya saat itu menyatakan bahwa saya menyukai komik karena gambarnya yang indah.

Lama-kelamaan, karakter-karakter dalam komik-komik yang saya bacai mulai merasuk ke dalam alam pikiran saya. Seolah-olah saya menyerap nilai-nilai luhur pahlawan dalam komik-komik saya. Ah, saya menyukai komik karena dalam komik saya bisa jadi siapa saja. Apa saja bahkan!

Fuh! Ketika kepala mulai di-upgrade dengan dipasangi logika. Karakter dalam komik itu kelihatan absurd. Ada yang salah dalam komik ini. Ah! ternyata setelah disaring-saring, ketika keindahan gambar dan keluhuran karakter luruh, yang tertinggal hanya cerita. Ya cerita.

Will Eisner berkata bahwa komik adalah sebuah cara dari sebuah kebudayaan yang sama tuanya dengan peradaban: seni mendongeng. Lho, kalau komik itu adalah sebuah alat dalam dunia pendongengan, berarti komik itu bohong semata bukan? Hey! Komik kan ada juga yang berdasarkan cerita nyata.

Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga. Kenyataan akan rusak oleh sedikit bualan.

+++
Lebih dari seperempat abad saya membaca komik. Akhirnya saya menerima bahwa komik adalah bacaan anak-anak, dongeng belaka. Saya tetap menyukainya. Makin lama makin gila bahkan! Pun, tetap saya tak menemukan jawaban mengapa saya menyukai komik, yang merupakan sebuah bentuk kebohongan.

Akhirnya saya menemukan jawabannya. Kapten Jack Sparrow, tokoh yang diperankan Johnny Depp dalam sebuah film, yang mengucapkannya, "Bukan pembohong yang perlu kau khawatirkan, karena pembohong akan selalu teguh berbohong. Orang jujurlah yang perlu kau perhatikan, karena mereka sering kali berbuat bodoh!"

+++
Editor itu tertawa lepas mendengar jawaban yang saya berikan. "Ente demen komik karena komik (secara sifat kebendaannya) tak pernah punya pretensi untuk menjadi benar ya?"

Saya jawab lagi dengan cengiran.

3 comments:

Anonymous said...

interesting though... When you were a boy, have you ever think that you can fly ?

Moerat said...

Tentu saja. Kemudian saya kehilangan kemampuan terbang setelah mendarat dalam ember air mendidih. And guess what? Wonder Woman tak pernah datang.

Ardi said...

Eh bukannya Si Jack ngomong gini men: "Bukan pembohong yang perlu kau khawatirkan, karena pembohong akan selalu berbohong. Orang jujurlah yang perlu kau perhatikan, karena kita tidak akan pernah tahu kapan mereka akan berbohong".?

Ah tapi sudahlah, yang penting saya minta ijin mau masang link blog kamu ini di blog saya ya... Ah tapi blog saya mah butut, nggak ada isinya yang bermutu. Ah tapi kan kalo ada link ini minimal bisa mendongkrak blog saya yang garing lah hay... haiyaaaa... :Þ