Tuesday, June 28, 2011

Daytum dan Nicolas Feltron

Aplikasi Daytum. Catat untuk diri sendiri

Seorang teman bercerita tentang pamannya yang senang sekali mencatat tentang apa yang telah dilalui dalam sebuah hari. Salah satunya adalah mencatat perjalanannya dari satu tempat ke tempat berikutnya. Mungkin kelihatan seperti penderita OCD namun itulah yang membuat saya semakin gemar mencatat.

Mencatat, menurut saya, berbeda dengan menuliskan catatan harian yang umumnya penuh dengan pendapat pribadi. Mencatat biasanya bisa berguna dikemudian hari bukan sekadar menumpahkan isi hati. Kalau cukup lengkap, catatan bahkan bisa dikembangkan menjadi sebuah karya ilmiah. Yep, it's sound geeky, ain't it?

Nah, seandainya paman itu bernama Nicolas Feltron, dia pasti sudah jadi idola desainer infografik saya. Feltron suka sekali mencatat kegiatannya sehari-hari. Makan apa, naik kendaraan apa, olahraga apa, apa pun. Hasilnya bisa Anda lihat di situs miliknya.

Lalu, dia pun bersama Ryan Case menciptaka Daytum yang berfungsi mencatat apa pun yang Anda inginkan. Daytum yang dirancang Feltron menyajikan data-data yang Anda input dalam berbagai infografik sederhana yang malah enak dilihat.

Anda bisa coba sendiri, tentunya Anda juga perlu self discipline ketat. Betah mengisi data terus-terusan?

Monday, June 13, 2011

Pesta Rakyat 2011

Lencana Pesta Rakyat 2011 yang tak pernah dipesan.

Saya diminta kembali untuk membantu membuatkan banner untuk Pesta Rakyat 2011 yang diselenggarakan oleh Masyindo di Hồ Chí Minh City. I think I wouldn't pass a chance to do what I like which only have little restrains, with no money involved. And that exactly what I did.

PR2011 diadakan untuk memperingati 66 tahun Indonesia Merdeka. Lucunya, Tujuhbelasan ini dilakukan di awal Juni 2011. Alasannya, tahun ini bulan Ramadhan dan bulan Agustus bedempetan. Selain itu, warga Indonesia di HCMC biasa berlibur di bulan Agustus yang bertepatan dengan libur sekolah.

Selama kegiatan berlangsung, saya hanya sanggup aktif membantu sampai matahari tepat di atas kepala. Panas matahari di Hồ Chí Minh City meluruhkan pertahanan tubuh. Baru setelah matahari condong stamina kembali ke badan.

Saya sengaja berperan serta dalam acara ini karena ingin bersenang-senang. Never for the glory nor for the fame. Lucunya, dalam skala yang lebih kecil, acara ini mengingatkan saya pada Fancy Nite, acara pesta kostum di kampus untuk merayakan rekan-rekan di wisuda. Bukan soal kegilaannya, tapi soal persiapan dan segala simpang siurnya. Dan seperti biasa, menjadi panitia ya... lebih melelahkan daripada menjadi peserta.

Saya memunggungi lensa, dalam foto Eko Hidayat.

Selain itu, PR2011 mengingatkan saya akan pertandingan basket. Bagaimana rasanya sebuah tim senyam-senyum menghapus kelelahan dan nyeri. Bagaimana rasanya seseorang larut dalam sebuah satu kesatuan untuk mencapai sebuah angan-angan. Bagaimana rasanya percaya satu sama lain.

Saya selalu percaya, kalau seseorang bergembira dan bersungguh-sungguh walau dalam sesuatu yang sederhana, something good will happen. Walau itu bukan dalam bentuk medali, piala, atau semacamnya.