tag:blogger.com,1999:blog-317550412024-03-14T13:16:16.783+07:00KuasVirtualPetualangan VisualMoerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.comBlogger209125tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-23088927808090859922019-04-30T13:35:00.001+07:002019-04-30T13:37:23.766+07:00TML, Tempo Media Lab.Tempo Media Lab., disingkat TML, merupakan <i>desk</i> termuda dari kanal berita <i>online</i> Tempo.co milik Tempo Media Group.<br />
<br />
Satuan tugas TML merupakan desk yang bertanggung jawab untuk pertama, mengaplikasikan <i>tools</i> yang tersedia dan menciptakan <i>tools</i> baru untuk memperkaya berita. Kedua, bereksperimen untuk menciptakan cara-cara baru dalam menyampaikan berita.<br />
<br />
Salah contoh yang paling saya suka adalah sebuah <i>newsgame</i> tentang Pilpres 2019. Permainan ini berfungsi untuk mengenalkan pernyataan-pernyataan calon pasangan presiden dan wakil presiden pada masa kampanye dan lima putaran debat di Pemilihan Presiden 2019. Nama permainan itu adalah <a href="http://bit.ly/teliti-sebelum-memilih" target="_blank">Teliti Sebelum Memilih</a>.<br />
<br />
Pada masa-masa yang disebutkan di atas, hoaks tersebar begitu luas dan pekat. Media sosial turut membantu tersebarnya kabar-kabur, misinformasi, sampai disinformasi. Akibatnya para pemilih dibuat kebingungan dengan berbagai pernyataan para pasangan yang sulit dibedakan hulu dan hilirnya, ujung dan pangkalnya.<br />
<br />
Teliti Sebelum Memilih menjadi penting dan relevan dengan para pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Pipres 2019. Apa iya? Silakan coba berita dalam bentuk permainan itu.<br />
<br />
...<br />
<br />
Teliti Sebelum Memilih merupakan satu dari beberapa produk yang berhasil diciptakan oleh TML. Masih banyak produk-produk lain yang sudah tayang dan masih dalam pengembangan. TML, membutuhkan banyak waktu, energi, dan pikiran. Sejak Maret 2017.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-jn_3ilvwSdk/XMfsawBmddI/AAAAAAAACaA/paGSlHm5hT4ibtJFWGzCtBAMAUsQCxZfgCLcBGAs/s1600/Everest_Jenazah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1024" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-jn_3ilvwSdk/XMfsawBmddI/AAAAAAAACaA/paGSlHm5hT4ibtJFWGzCtBAMAUsQCxZfgCLcBGAs/s320/Everest_Jenazah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebuah infografik dalam kanal Grafis di Tempo.co </td></tr>
</tbody></table>
<span id="goog_786452291"></span><span id="goog_786452292"></span><br />
<br />
Sekembalinya dari Vietnam hingga hari ini, saya mengawasi lebih dari setengah lusin pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan daya pikir tak lazim seperti pekerjaan di TML. Hampir semuanya merupakan proyek perintis, seperti...<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Kanal Grafis yang berisi tentang infografis.</li>
<li>Kanal Data yang bersisi tentang data dan pengembangannya untuk jurnalisme data.</li>
<li>Kanal Cek Fakta yang merupakan upaya Tempo.co untuk menyanggah hoaks</li>
<li>Kanal Investigasi yang berisi tentang artikel-artikel investigasi Tempo.co</li>
<li>Kanal TML yang merupakan wadah untuk laporan-laporan eksperimental Tempo.co</li>
<li>Versi Digital Majalah Berita Mingguan Tempo</li>
<li>Versi Digital Koran Tempo</li>
<li><i>Digital Pioneering </i><i>Jack of All Trades </i></li>
</ol>
<div>
Dan saya duga... tidak akan berhenti di situ.</div>
Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-34500235438853534012016-04-25T10:00:00.000+07:002016-04-26T13:54:32.995+07:00Logo 45 Tahun Tempo Terbit yang Tak Terpilih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vynL_QY_Mnk/Vo3vzDoA-7I/AAAAAAAAAH0/zktqObj91bA/s1600/45a.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-vynL_QY_Mnk/Vo3vzDoA-7I/AAAAAAAAAH0/zktqObj91bA/s320/45a.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-oEf7eXz6PKI/Vo3v0noPFxI/AAAAAAAAAH8/7NnJUARUjNQ/s1600/45b.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-oEf7eXz6PKI/Vo3v0noPFxI/AAAAAAAAAH8/7NnJUARUjNQ/s320/45b.png" width="320" /></a></div>
<br />
Dua
logo di atas saya desain dalam rangka merayakan 45 tahun Tempo terbit.
Sengaja saya tak menggunakan warna merah, warna khas Tempo, karena saya
ingin mencoba mendesain logo yang mewakili sebuah <i>event </i>yang tidak menggunakan warna korporat. Pada akhirnya, kedua logo di atas tidak dipilih untuk kemeriahan itu.<br />
<br />
Namun, saya juga membuat alternatif dari desain yang pertama dengan warna korporat. Tentu saja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Jkv7E0dWbIc/Vo3zTYCCzLI/AAAAAAAAAII/BHeyhD7mhIA/s1600/45C.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-Jkv7E0dWbIc/Vo3zTYCCzLI/AAAAAAAAAII/BHeyhD7mhIA/s320/45C.png" width="320" /></a></div>
<br />Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-14196625127511903582015-10-05T11:30:00.000+07:002015-10-17T15:51:50.837+07:00GouacheSudah bertahun-tahun, banyak yang bertanya, "Apa itu <i>gouache</i>?"<br />
<br />
Media ini populer dipakai untuk ilustrasi dan sketsa. Tapi tidak populer untuk lukisan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat si <i>gouache </i>itu sendiri.<br />
<br />
<i>Gouache </i>merupakan cat <i>waterbase </i>yang bila dibanjiri oleh air akan memiliki sifat seperti cat air. Tapi dia merupakan cat yang bersifat <i>opaque, </i>yang artinya bisa ditimpa bila larutan cat tersebut dalam keadaan yang cukup kental sehingga kehilangan sifat<i> transparent</i>-nya.<br />
<br />
Untuk mendapatkan gelap terang, <i>gouache </i>harus
mencampur warna lebih gelap dengan warna putih untuk mendapatkan warna
yang lebih terang dan sebaliknya. Misalnya, merah muda didapat dengan
mencampur warna merah dengan warna putih. <br />
<br />
Soal kecepatan kering, <i>gouache </i>cenderung
lebih cepat kering dibandingan cat akrilik dan cat minyak. Berbeda
dengan cat akrilik yang bila kering bisa ditimpa dengan warna lain, <i>gouache </i>akan bercampur dengan cat berikutnya bila cat sebelumnya dibasahi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-IoLbgG0OwUI/ViIL6JO-_rI/AAAAAAAAB0I/jdZ3kCTIxt4/s1600/Photo%2B16-10-15%2B20.59.44.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="http://4.bp.blogspot.com/-IoLbgG0OwUI/ViIL6JO-_rI/AAAAAAAAB0I/jdZ3kCTIxt4/s320/Photo%2B16-10-15%2B20.59.44.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Gouache</i> di toko buku terdekat.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Nah, jelaskan bukan mengapa <i>gouache</i> menjadi populer di kalangan ilustrator dan pembuat sketsa? Karena sifat-sifat tadi, <i>gouache </i>cocok menjadi solusi penggunaan media bila dihadapkan dengan tenggat <i>a.k.a. deadline</i> yang ketat dan atau menggambar dengan waktu yang terbatas.<br />
<br />
"Jadi, <i>gouache itu apa?"</i> <br />
<br />
<i>"Gouache</i> adalah cat poster."Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-91968067788992779222015-09-14T10:00:00.000+07:002015-09-14T10:00:00.165+07:00Desainer, Jangan Tunda Pekerjaan!<i>Deadline</i> sudah dekat namun rasa malas masih belum bisa dikalahkan oleh semangat. Sebuah artikel untuk menghindari menunda-nunda pekerjaan ada di <a href="http://www.wsj.com/articles/to-stop-procrastinating-start-by-understanding-whats-really-going-on-1441043167">sini</a>, silakan klik.<br />
<br />
Tentu saja, saya bukan orang yang kebal malas. Apalagi kalau saya merasa tidak siap mengerjakan pekerjaan saya. Tentu saja juga, saya berusaha memantik api motivasi dengan mempersiapkan hal-hal yang membuat pekerjaan saya menjadi lebih nyaman.<br />
<br />
<h2>
Datang lebih awal.</h2>
Biasanya kalau saya tahu saya bakal bermalas-malasan sebelum bekerja, saya akan datang lebih awal sehingga ketika waktunya bekerja, saya sudah siap <i>nangkring</i> di depan komputer atau berceloteh dalam ruang rapat. Dengan datang lebih awal, membuat saya bisa mengkonsumsi berita atau pun membersihkan tumpukan <i>email. </i>Membaca buku bila perlu, untuk menenangkan pikiran dan memperlambat metabolisme tubuh yang menderu-deru setelah <i>commuting.</i><br />
<br />
<h2>
Kripik dan kafein.</h2>
Pagi-pagi makan kripik membuat perut penuh, sementara tentu saja, sehingga pikiran teralihkan dari rasa lapar yang biasanya saya jadikan alasan untuk keluar kantor, membeli 'sesuatu'. Dan kopi, entah itu kopi panas atau <i>Coca-Cola,</i> membuat saya enggan jauh-jauh dari kedua sumber kafein yang saya letakkan di meja kerja atau rapat.<br />
<br />
<h2>
Daftar pekerjaan.</h2>
Sering kali pekerjaan terbengkalai karena sebab sederjana; tidak tahu apa yang harus dikerjakan, prioritas, dan tenggatnya. Nah, menuliskan tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dalam <i>post-it </i>yang ditempelkan di tengah-tengah monitor, bila perlu tentu saja, memudahkan saya mengawasi <i>progress</i> kewajiban yang harus saya tunaikan.<br />
<br />
<h2>
Just Do It.</h2>
Jargon dari Nike itu sering saya jadikan senjata pamungkas kalau semua hal tadi tak lagi mempan.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-62085792263388042402015-09-07T10:00:00.000+07:002015-09-07T10:00:06.690+07:00Graphic Designer vs. Runner<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AtVibReB-hw/Vequ5j9XguI/AAAAAAAABzc/ilJ3BS4a3BQ/s1600/Finish%2BGate.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-AtVibReB-hw/Vequ5j9XguI/AAAAAAAABzc/ilJ3BS4a3BQ/s320/Finish%2BGate.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i>Day time, I'm a graphic designer. During my free time, I run.</i><br />
<br />
Ada rasa bosan yang harus dikalahkan ketika melakukan olah raga, berlari terutama ketika harus menempuh jarak jauh. Tak ada masalah ketika saya berlari lima sampai sepuluh kilometer. Lebih dari itu, kerepotan mulai bermunculan.<br />
<br />
Pertama, masalah hidrasi dan nutrisi. Tubuh menguras energi cadangan yang tersimpan di dalam tubuh ketika berlari jarak jauh, glikogen dalam tubuh seperti bahan bakan minyak untuk mobil. Semakin jauh jarak tempuhnya semakin repot manajemen telan-menelan ini. Pelari jarak jauh harus mempersiapkan minuman serta makanan yang mudah dikonsumsi dan mudah dicerna, sehingga tubuh mendapatkan energi yang diperlukan selama berlari.<br />
<br />
Urusan di atas mirip seperti ketika urusan rancangan hanya berkisar logo atau <i>stand alone poster, </i>desainer tak menghadapi keruwetan berarti. Tapi kalau urusannya sudah aplikasi diberbagai media serta <i>timetable</i> yang berbeda, runyam! Tak berbeda dengan urusan persiapan hidrasi dan nutrisi, desainer juga harus mempersiapkan <i>template </i>dan acuan aplikasi-aplikasinya. <i>And you know how it is.</i> <br />
<br />
Kedua, melawan bosan. Pelari harus melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam lomba, apalagi kala berlatih. Latihan yang harus ditempuh untuk sebuah balap lari memakan waktu berbulan-bulan. Berulang-ulang dan terus menerus demi menyempurnakan <i>form</i> lari serta membentuk <i>running economics</i> yang cocok. Kira-kira mirip seperti adegan latihan dalam film Karate Kid.<br />
<br />
Bosan bukan hal asing untuk para desainer. Menghadapi aplikasi desain yang sama terus-menerus, hanya mengubah teks dan mengurus foto membuat otak seperti disuguhi makanan yang sama terus menerus. <i>Template</i> yang itu-itu lagi tanpa boleh mengubahnya. Sepeti kutukan yang tak pernah diangkat. <br />
<br />
Ketiga, rasanya tak selesai-selesai. Dalam marathon yang baru saja saya lalui, <a href="http://www.balimarathon.com/">Bali Marathon 2015</a>, walaupun saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi jarak yang harus saya tempuh, tetap saja perasaan tak kunjung usai menyerang. Empat puluh dua kilometer rasanya seperti penyiksaan, apalagi tanjakan di kilometer 30 sampai 35. Tanpa determinasi, rasanya tak mungkin saya menerobos garis <i>finish</i>.<br />
<br />
Desainer biasanya menyalahkan beberapa orang untuk hal ini; <i>account executive </i>dan <i>client.</i> Tapi sebaiknya jangan dilakukan. Bila desainer memaki-maki mereka, sama seperti pelari memaki-maki tanjakan. Tak kan bisa berubah bagaimana pun caranya. Yang hanya bisa dilakukan hanya dikerjakan sepenuh hati, sekuat tenaga, selama hayat masih dikandung badan.<br />
<br />
Keempat, setelah selesai, harus mengulang lagi dari awal. Setelah sebuah lomba selesai dan diikuti oleh masa pemulihan, pelari harus mulai berlatih dari dasar lagi. Terus memperbaiki <i>form</i> yang sudah diasah sebelumnya. Menyempurnakan <i>running economics </i>yang sudah ditempa sebelumnya.<br />
<br />
Setelah proses yang menyebabkan hati penat, tetap saja kan desainer harus membuat rancangan awal untuk berbagai <i>pitching?</i> Kadang menyenangkan, kadang menyebalkan. <i>But that's okay. That's what we prefer to do, don't we?</i><br />
<br />
<br />
<i>Day time, I'm a graphic designer who wish I could run. During my free time, I run and hope I can get back to pencil and paper.</i>Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-47010395291585984872015-08-31T08:00:00.000+07:002015-09-18T19:13:22.249+07:00Cara Desainer Mencari InspirasiPara perancang biasa menghadapi pertanyaan, "Desainnya bagaimana?" Lalu dengan enteng, biasanya akan dijawab dengan, "Sebentar ya. Cari inspirasi dulu." Percakapan seperti ini lumrah di berbagai <i>graphic house, advertising agency, graphic division, </i>dan bagian-bagian lain yang menyangkut desain dan kreativitas.<br />
<br />
Celakanya, ada cara-cara salah saat mencari inspirasi yang sering kali dianggap lumrah, bahkan menjurus dianggap benar, oleh para orang-orang yang tak bergerak dibidang kreativitas. Lebih celaka lagi, cara-cara salah ini malah dipraktikkan oleh para desainer sendiri!<br />
<br />
Untuk soal itu, saya akan menuliskannya di kesempatan lain. Kali ini, saya akan men-<i>share</i> apa saja yang sering saya lakukan untuk mendapatkan inspirasi.<br />
<br />
<h2>
Riset</h2>
Saya tak membatasi riset hanya di dalam tempat penelitian, yang sering kali dipersepsikan berisi orang-orang yang teramat tekun mengolah data-data detail yang sulit dimengerti. Namun riset yang saya bicarakan adalah <i>data mining</i> sederhana. Contoh mudah yang lazim adalah kliping, baik itu berupa potongan koran maupun kliping digital semacam <i><a href="http://www.pinterest.com/">Pinterest</a>.</i><br />
<br />
Membaca pun saya anggap sebagai bentuk riset. Tentunya, bacaan juga jangan sampai dibatasi pada bidang-bidang tertentu apalagi hanya bidang desain saja. Bacaan yang berisi referensi dari disiplin-disiplin lain akan berguna, mungkin tidak segera tapi pasti akan terpakai.<br />
<br />
Tentu saja, menonton layar-layar yang mem-<i>broadcast </i>acara hiburan dan pendidikan juga merupakan bentuk riset.<br />
<br />
<h2>
Mindmap</h2>
Ketika mencari inspirasi, sering kali kita terbentur dengan keterbatasan kata-kata. Walaupun kata-kata juga merupakan sebuah bentuk abstrak yang bisa menimbulkan inspirasi pula, namun sering kali desainer lebih mudah mencerna informasi dalam bentuk visual.<br />
<br />
Terdengar <i>geeky</i>, tapi <i>mindmap </i>bisa banyak membantu memetakan persoalan sehingga inspirasi bisa menghampiri. Banyak hal-hal yang tadinya terlalu rumit dijelaskan dengan kata-kata menjadi lebih mudah dipahami dengan bagan-bagan dan diagram-diagram serta tempelan Post-it di mana-mana.<br />
<br />
<h2>
Berdiskusi</h2>
Akuilah, kalau Anda belum mau mengakuinya, ada hal-hal yang tak bisa diselesaikan sendirian. Kapasitas benak kita tentu terbatas, oleh sebab itu alangkah baiknya bila desainer memiliki 'lawan-tanding' saat berdiskusi. Lebih baik lagi, bila 'lawan-tanding' bukan atau bahkan jauh dari bidang kreativitas, akunting misalnya.<br />
<br />
Dengan berdiskusi dengan individu-individu yang tak memiliki pola pikir yang sama, para perancang akan mendapatkan kesempatan untuk mengetahui, mengerti, dan memahami perspektif orang lain yang mungkin berkecimpung di bidang-bidang non-kreatif. Hal ini bisa, kalau kita mau, memperluas perspektif. <br />
<br />
<h2>
Berolahraga</h2>
Saya menyukai olahraga permainan dan <i>endurance, </i>seperti permainan bola basket dan lari jarak jauh. Masing-masing dapat memberikan saya inspirasi dari sisi yang berbeda. Alasannya, dua olahraga tadi memiliki karakter yang cukup jauh berbeda.<br />
<br />
Permainan bola basket, merupakan olahraga yang saya anggap sebagai miniatur kehidupan. Dua belas pemainnya, tujuh duduk di bangku cadangan dan lima berkeringat di dalam lapangan, memiliki peran dan karakter masing-masing yang bila dipadupadankan akan membentuk sebuah tim yang khas dengan kinerja optimum. Masing-masing pemain bisa bergantian menjadi pemimpin dan yang dipimpin selama permainan berlangsung. Permainan ini 'memaksa' saya untuk terus memutar otak saat menghadapi tiap lawan yang selalu berbeda-beda.<br />
<br />
<h2>
Hobi</h2>
Seorang desainer yang sekaligus guru saya, <a href="http://kuasvirtual.blogspot.com/2014/09/priyanto-sunarto.html">Priyanto Sunarto</a> berpesan, "Seorang perancang grafis lebih baik (<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Euphemism"><i>euphemism</i></a> kata harus) memiliki hobi." Nasehat beliau itu membuat saya mencatat berbagai hal-hal menarik yang melintas dalam kehidupan sehari-hari. Ya benar, hobi saya mencatat.<br />
<br />
Yang saya maksud mencatat tentu saja bukan tulisan bertele-tele dan berpanjang-panjang saja. Namun termasuk mengambil foto, merekam video, membuat diagram, membuat ilustrasi, <i>mindmap</i>, yang kemudian berubah menjadi riset dan dokumentasi pribadi tentang segala hal.<br />
<br />
<h2>
Perjalanan</h2>
Mendekam dalam ruangan mengekang persepsi kita tentang berbagai hal, mengekang sepenuhnya atau sebagian. Dulu saya berkilah dengan, "Kan ada internet, sebuah bisa dicari melalui mbah Google dan mbak Yahoo." Dan itu salah.<br />
<br />
Bagaimana dengan buku? Buku, yang bergelar jendela dunia, biar bagaimana pun tetap saja jendela. Tak berbeda dengan televisi, radio, dan layar ponsel. Pada akhirnya, rangsangan-rangsangan yang kita terima hanya berbagai bentuk <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Telematics">telematika</a> bukan merupakan <i>first hand experience.</i><br />
<br />
Apakah Anda pernah mencoba <i>cambodian salad?</i> Di sini, saya tak bisa menjelaskannya. Anda harus mencobanya sendiri. Itulah gunanya melakukan perjalanan. Mengalaminya secara langsung hal-hal yang tak lazim terjadi pada kehidupan kita.<br />
<br />
Dengan begitu, benak-benak mengecap rasa lebih banyak dibandingan dengan mengucilkan diri dalam sebuah ruang.<br />
<br />
<h2>
Tidur</h2>
Saya tak tahu apakah ini berlaku pada Anda juga atau tidak, sering sekali saya berhasil menemukan solusi persoalan desain dan persoalan-persoalan lain justru ketika saya tidur lelap menjelang terjaga.<br />
<br />
Yang paling berkesan adalah ketika saya menemui 'jalan buntu' soal teknis pengerjaan tugas akhir. Saat itu tahun 2000, setelah mati-matian mencoba ini dan itu, akhirnya saya menyerah dan memilih mematikan komputer lalu pergi tidur. Terbawa mimpi, di dalamnya saya menyalakan komputer lalu mengutak-atik tugas saya dalam Adobe Photoshop. Saat itu, saya berhasil menemukan cara yang ternyata sederhana.<br />
<br />
Segera saya membelalakkan mata saya dan sekuat tenaga bangkit dari kasur. Sebelum kantuk hilang, saya menekan tombol <i>power</i>, menyalakan CPU komputer saya. Dan mencoba hal yang tadi terbawa mimpi. Dan berhasil.<br />
<br />
Mungkin itu yang disebut sebagai <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Eureka_effect"><i>the Eureka Effect.</i></a> Dan saya yakin 100% bahwa efek tersebut hanya bisa terpicu bila kita sebagai desainer atau profesi apa pun, sudah mati-matian mencoba segala cara hingga raga tak kuat. Saat itu jiwa mengambil alih.<br />
<br />
<h2>
Ulangi</h2>
Setelah membaca dan kemudian mencoba semua <i>tips</i> yang saya jelaskan di atas, sebaiknya Anda mengulanginya lagi. <i>Daily basis, weekly basis, monthly, yearly</i>.... Karena pengulangan akan memberikan hasil yang berbeda karena Anda dari waktu ke waktu sudah bukan Anda yang lalu. Setidaknya pengalaman Anda sudah berbeda.<br />
<br />
<h2>
Liar</h2>
Biarkan diri Anda bebas. Dan jangan dengarkan pesan-pesan saya di atas. Serta jangan dengarkan pesan-pesan orang lain. Cobalah hal-hal baru. Karena Anda bukan mereka. Dan seringkali, inspirasi Anda, Anda dapatkan dengan cara Anda.<br />
<br />
Ya, inspirasi Anda akan muncul. Sebentar lagi.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-1029709687646248072015-08-24T10:00:00.000+07:002015-08-24T10:00:05.982+07:00Bersepeda dalam Kantor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/GlDYv4fYqLE/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/GlDYv4fYqLE?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
Sudah empat bulan saya menempati kantor baru di Palmerah Barat. Banyak hal-hal baru yang saya dan teman-teman dapati di sini. Namun ada kenangan yang masih tertancap di kantor lama, Kebayoran Center. Video di atas salah satunya.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-59176998748623407632015-08-17T12:17:00.000+07:002015-08-17T12:17:00.304+07:00Akademi Melukis<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-3RYk-OixZnI/VaSYXpSjFyI/AAAAAAAABx8/CK7AKOXfUZE/s1600/blogger-image--1076781496.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3RYk-OixZnI/VaSYXpSjFyI/AAAAAAAABx8/CK7AKOXfUZE/s1600/blogger-image--1076781496.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Episode pertama. </b>Cara sederhana menggambar kucing.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kali ini kesibukan saya bertambah. Selain kegiatan sehari yang biasanya dipenuhi dengan rapat NewsRoom, mendesain berbagai outlet Tempo, dan mengevaluasi desain-desain yang sudah diterbitkan, kini saya juga mengisi sebuah kanal di TempoChannel.<br />
<br />
Kanal yang saya asuh, berisi tentang cara menggambar berbagai benda di kehidupan kita sehari hari, benda-benda yang tak terlalu rumit seperti kuas, palu, martil, bola, dan ketupat.<br />
<br />
Dua episode pertama kanal ini ditujukan untuk anak-anak. Kemudian sejak episode ketiga dan seterusnya ditujukan untuk pemirsa yang lebih luas, artinya, termasuk orang-orang dewasa.<br />
<br />
Untuk menonton videonya, silakan <a href="http://www.tempochannel.com/detail/videos/akademi-melukis/video/4214595167001/menggambar-kucing?autoStart=true&page=2">klik</a>.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-59794655527600847972015-08-11T08:30:00.000+07:002015-08-11T08:30:01.265+07:00Adobe Digital Marketing Symposium 2015 - Part 2/2Tanggal 30 Juli 2015, saya berangkat ke Singapura bersama dua teman kantor untuk menghadiri <a href="http://symposium.adobe.com/sea/">Adobe Digital Marketing Symposium 2015</a>. Sama seperti alasan menghadiri simposium-simposium sebelumnya, saya ingin mendapatkan <i>insights</i>
dari para praktisi hal-hal teknis soal mendesain bisa dicari dengan
mudah di web. Yang membedakan lagi, kali ini yang membuat saya tertarik
adalah soal pemasaran, <i>a.ka. m</i><i>arketing,</i> karena saya menganggap desain juga perlu pemahaman <i>marketing</i>, lebih khusus lagi <i>digital marketing.</i><br />
<br />
Dalam simposium ini, para pembicara menggunakan <a href="http://www.adobe.com/sea/marketing-cloud.html">Adobe Marketing Cloud</a> dan tentu saja mereka mempromosikan produk tersebut.<br />
<br />
<i>Post </i>ini adalah bagian kedua dari dua bagian <br />
<br />
<h2>
Digitized Market Targeting</h2>
Waralaba <a href="http://www.starwoodhotels.com/">Starwood Hotels and Resort </a>mengembangkan database pelanggan yang sudah terdigitalisasi. Data pelanggan dikumpulkan melalui data <i>anonymous</i> dan <i>authenticated customer </i>yang
sukarela menyerahkan data-data pribadi mereka. Dengan data-data
tersebut, Starwood mengemas stategi pemasaran yang sinkron antara <i>marketing </i>dan <i>brand.</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KJPTRViOdXw/VcH_gWDHqSI/AAAAAAAABy0/Id10urVQXL4/s1600/starwood-hotels.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-KJPTRViOdXw/VcH_gWDHqSI/AAAAAAAABy0/Id10urVQXL4/s320/starwood-hotels.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Starwood dan hotel-hotel yang dikelolanya.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Sehingga Starwood tak asal-asalan mengirimkan <i>email blast</i> yang menyasar seluruh pelanggan dalam database mereka. Namun Starwood dapat mem-<i>personalize</i>
email-email yang dibuat oleh tim pemasaran dan mengirimkan email-email
tersebut pada pelanggan-pelanggan yang sesuai dengan strategi tim
pemasaran pula. Dengan demikian, email-email yang dikirim lebih tepat
sasaran.<br />
<br />
Sementara itu, <a href="https://www.dbs.com/">DBS Bank</a> berusaha mengubah perilaku nasabahnya dari yang terbiasa menggunakan mesin ATM ke pengguna<i> internet banking </i>dan
aplikasi. Salah satu caranya, DBS mengirimkan pesan singkat pada
nasabahnya yang baru saja menggunakan ATM untuk memeriksa saldo. Isi
pesan tersebut, "Akan lebih mudah dan nyaman bila Anda memeriksa saldo
anda melalui aplikasi DBS di telepon selular Anda."<br />
<br />
<h2>
Tech Investment</h2>
Selain mengubah perilaku pelanggan, DBS Bank juga menginvestasikan <i>resources </i>mereka pada teknologi. Tak hanya pada <i>back end</i> tapi juga pada <i>front end, </i>seperti teknologi-teknologi yang mendukung <i>user interface </i>pada <i>internet banking </i>dan <i>app.</i><br />
<br />
<div>
<h2>
Ad Agencies</h2>
</div>
<div>
Sementara di itu, Unilever mengganggap bahwa peran agensi periklanan akan berkurang seiring dengan berkembangnya <i>marketing cloud. </i>Tim pemasaran kini tanpa bantuan agensi dapat membuat materi-materi pemasaran dengan mudah melalui sistem <a href="http://www.adobe.com/sea/marketing-cloud.html">Adobe Marketing Cloud</a>. Dengan ADM, tim pemasaran juga menyingkat waktu pembuatan <i>marketing materials</i> dengan tersedianya <i>template</i> yang langsung siap digunakan.<br />
<br />
<h2>
Marketing Beyond Marketing</h2>
</div>
Coca-Cola mengembangkan pola pemasaran yang lebih jauh daripada sekedar <i>experience</i>
yang secara analog dulu diwakili dengan rasa dingin, pemuas dahaga, dan
senyuman di wajah. Secara digital, mereka ingin menjangkau pelanggan
mereka dengan teknologi masa kini. Salah satunya dengan aplikasi <a href="https://itunes.apple.com/us/app/coca-cola-freestyle/id412549442?mt=8">Coca-Cola Freestyle</a>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-jy_mR43Rtbg/VcH-xHuErdI/AAAAAAAABys/lHIknV6NgqA/s1600/COKFRE-Three-Phones.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="http://1.bp.blogspot.com/-jy_mR43Rtbg/VcH-xHuErdI/AAAAAAAABys/lHIknV6NgqA/s320/COKFRE-Three-Phones.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aplikasi Coca-Cola Freestyle.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dengan aplikasi yang digunakan melalui <i>smartphone</i>
pelanggannya, para pelanggan dapat membuat resep campuran berbagai
produk minuman dari Coca-Cola. Lalu resep itu disimpan dalam ponsel
masing-masing pengguna yang sewaktu-waktu dapat digunakan langsung ke <i>vending machine</i> Coca-Cola dengan cara 'melemparkan' resep tadi.<br />
<br />
<h2>
Conclusion....</h2>
Dari simposium itu saya belajar bahwa kini saatnya para desainer tak cukup hanya merancang <i>printed matters, </i>tampilan dalam <i>website</i>, grafis-grafis dalam <i>user interface</i> pada berbagai aplikasi. Namun desainer kini dituntut untuk dapat menciptakan sebuah dunia. Singkatnya, Worlds insted of Websites.<br />
<br />
Tulisan di atas berdasarkan pengalaman rangkuman dari pembicara <a href="https://www.linkedin.com/pub/chris-norton/1/100/531">Chris Norton</a> dari Starwood Hotels & Resorts, <a href="https://www.linkedin.com/pub/domenic-fuda/5/15/a67">Domenic Fuda</a> dari DBS Bank, dan <a href="https://www.linkedin.com/pub/aseem-puri/2/321/b14">Aseem Puri</a> dari Unilever.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-56908611490291930882015-08-11T08:00:00.000+07:002015-08-11T08:00:02.801+07:00Adobe Digital Marketing Symposium 2015 - Part 1/2Tanggal 30 Juli 2015, saya berangkat ke Singapura bersama dua teman kantor untuk menghadiri <a href="http://symposium.adobe.com/sea/">Adobe Digital Marketing Symposium 2015</a>. Sama seperti alasan menghadiri simposium-simposium sebelumnya, saya ingin mendapatkan <i>insights</i> dari para praktisi hal-hal teknis soal mendesain bisa dicari dengan mudah di web. Yang membedakan lagi, kali ini yang membuat saya tertarik adalah soal pemasaran, <i>a.ka. m</i><i>arketing,</i> karena saya menganggap desain juga perlu pemahaman <i>marketing</i>, lebih khusus lagi <i>digital marketing.</i><br />
<br />
Dalam simposium ini, para pembicara menggunakan <a href="http://www.adobe.com/sea/marketing-cloud.html">Adobe Marketing Cloud</a> dan tentu saja mereka mempromosikan produk tersebut.<br />
<br />
<i>Post </i>ini adalah bagian pertama dari dua bagian. <br />
<br />
<h2>
Product and Brand as Marketing</h2>
<div>
Dalam dunia desain, produk akhir harus selalu mewakili <i>brand</i>. Layout majalah harus mampu menampilkan roh dari merek dagang tertentu. Begitu pula dengan pemilihan foto dan pembuatan video. Semua harus selaras.<br />
<br />
Tentu saja tujuan akhir dari desain yang selaras, misalnya, adalah terjadinya <i>brand awareness</i> dan peningkatan penjualan. Namun di saat-saat seperti sekarang ini, praktisi desain dan praktisi pemasaran tak boleh berhenti di situ saja. Namun harus berkembang menjadi usaha-usaha untuk menciptakan <i>loyalties</i>, termasuk usaha-usah untuk meng-<i>upgrade</i> pembeli eceran menjadi pelanggan setia.<br />
<br /></div>
<h2>
Consistent and Continuous</h2>
<div>
<div>
Selaras dan berkesinambungan adalah mantera yang sering dirapal oleh para desainer sehingga, contohnya, seluruh <i>layout</i> dalam <i>printed matters</i> selaras. Dalam ADM 2015, definisi <i>Consistent and Continuous </i>diperlebar lebih jauh lagi.<br />
<br />
Hal-hal yang harus selaras dalam produk-produk desain kini juga merangkum <i>user/customer experience</i> dalam layar-layar berbagai perangkat digital, <i>customer services, advertisement campaign, </i>dan produk itu sendiri.<br />
<br />
Salah satu <i>brand</i> yang selaras dan sinambung soal pemasaran, dalam pikiran saya, tentu saja Apple Inc.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-YTgo_TEzxS0/Vb8-thjOXyI/AAAAAAAAByY/Pn9lFhjnMNs/s1600/fifthavenue_gallery_image1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-YTgo_TEzxS0/Vb8-thjOXyI/AAAAAAAAByY/Pn9lFhjnMNs/s320/fifthavenue_gallery_image1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apple Store di Fifth Avenue, New York.</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div>
Apa yang terjadi apabila sebuah brand tidak selaras dan berkesinambungan? Ketidakselarasan dan ketidaksinambungan sebuah merek dagang akan membingungkan pelanggan sehingga salah satu akibat yang mungkin terjadi adalah pelanggan harus mengalami <i>user/customer experience </i>yang berbeda-beda saat pelanggan menggunakan perangkat dengan dimensi layar yang berbeda. Akibatnya, pelanggan akan terus mengalami proses pembelajaran yang akan membuat mereka frustasi. Akhirnya pelanggan akan meninggalkan <i>brand.</i><br />
<br />
Tulisan di atas berdasarkan pengalaman saya yang saya alami dan tambahan rangkuman dari pembicara <a href="https://twitter.com/bradrencher">Brad Rencher</a><i> </i>dari Adobe Digital Marketing.</div>
</div>
Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-29898757746953757512015-08-10T08:00:00.000+07:002015-08-10T08:00:00.957+07:00Infografik Pancawati Trail Run<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-hZliXISF5J0/VZppbOC46oI/AAAAAAAAAGM/b0PJCoy3qxI/s1600/Legend1-Final-16K%2Bsmall.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="172" src="http://2.bp.blogspot.com/-hZliXISF5J0/VZppbOC46oI/AAAAAAAAAGM/b0PJCoy3qxI/s320/Legend1-Final-16K%2Bsmall.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Peta Lintasan. </b>Fun trail dengan jarak 16 km.</td></tr>
</tbody></table>
Fandhi Achmad akan berangkat ke Ultra Trail du Mont Blanc di Prancis akhir Agustus 2015. Untuk menyokong Agi, sebutan Fandhi, Depok Running Buddy menyelenggarakan Pancawati Trail Run untuk menggalang dana. Kemudian, dana ini akan dipergunakan untuk berbagai keperluan berlomba Agi.<br />
<br />
Kali ini, Moerat berperan serta sebagai tim desain. Sesuai dengan kegemaran Moerat, dia membuat infografik dan peta, termasuk membuatkan berbagai desain dan peta lintasan di atas. Dengan <i>survey</i> yang cukup, hasilnya dituangkan ke dalam bentuk lintasan, jarak lintasan, profil ketinggian, informasi di tiap <i>water station, </i>dan informasi-informasi lain yang masih relevan.<br />
<br />
Hashtag untuk event ini:<br />
#IDNgoestoUTMB <br />
#pancawatifuntrail<br />
#derbyrunners<br />
<br />
Akses situs-situs yang bersangkutan:<br />
http://ultratrailmontblanc.com/en/<br />
http://http://pancawati.depokrunningbuddy.com/Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15435512658070473976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-86480425084965451992015-08-03T10:00:00.000+07:002015-08-03T15:20:02.913+07:00Media Internal Tempo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2iNndsWoKKg/VZe6O26KvGI/AAAAAAAABxY/3QEsS5i2vU8/s1600/Internal_201506_PrintOK.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-2iNndsWoKKg/VZe6O26KvGI/AAAAAAAABxY/3QEsS5i2vU8/s320/Internal_201506_PrintOK.png" width="226" /></a></div>
<br />
Seluruh awak Tempo Inti Media tbk. bergabung sejak tanggal 27 April 2015. Untuk menandai itu, media Internal yang sudah tiga tahun terbit tak menentu saya perbaharui desainnya. Selayaknya media internal, setiap edisi Internal berisi tentang berita-berita berkisar karyawan Tempo. Mulai dari yang serius sampai yang penuh canda tawa.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-16048488453379689772015-07-27T08:00:00.000+07:002015-07-27T08:00:01.785+07:00deBrads dan Semanggi ChallengeDi awal tahun, ada dua logo yang saya kerjakan dengan alasan hobi. Yang pertama adalah logo deBrads, komunitas <i>entrepreneur </i>yang masih bergerak dalam bidang jasa penyokong <i>event-event</i> lari. Logo yang kedua adalah Semanggi Challenge yang berlangsung di kawasan Semanggi Jakarta. Keduanya memiliki akun instagram dengan ID masing-masing <a href="https://instagram.com/debrads.id/">deDrads.id</a> dan <a href="https://instagram.com/semanggichallenge">SemanggiChallenge</a>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-fkSVPw_xq-k/VZe1AEZccXI/AAAAAAAABw4/RQBF_xggdto/s1600/Brads%2BBlack-01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-fkSVPw_xq-k/VZe1AEZccXI/AAAAAAAABw4/RQBF_xggdto/s320/Brads%2BBlack-01.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-owtvO2nuCgg/VZe1AGSgRFI/AAAAAAAABw8/bH-K483Y1HQ/s1600/Brads%2BBlack-02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="http://3.bp.blogspot.com/-owtvO2nuCgg/VZe1AGSgRFI/AAAAAAAABw8/bH-K483Y1HQ/s320/Brads%2BBlack-02.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-x-FZP57EHLo/VZe1D6jY8oI/AAAAAAAABxI/qQ_bzEKP9X8/s1600/Semanggi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://3.bp.blogspot.com/-x-FZP57EHLo/VZe1D6jY8oI/AAAAAAAABxI/qQ_bzEKP9X8/s320/Semanggi.png" width="320" /></a></div>
<br /><br />Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-75839864238629196782015-07-20T08:00:00.000+07:002015-07-20T08:00:00.771+07:00Sukamantri Trail Running 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/6s9unhK87Y8/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/6s9unhK87Y8?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
Pada September 2014, Depok Running Buddy a.k.a. Derby melakukan <i>trail running </i>di Sukamantri. Dalam kesempatan itu, saya mencoba untuk membuat video dokumenter dengan hanya menggunakan iPhone 4.<br />
<br />
Masih banyak kekurangannya, terutama <i>stockshot</i> dan <i>storytelling</i>. Akibatnya, dokumentasinya masih membosankan dan hanya membuat tertarik para penggemar lari lintas alam saja. Selain itu juga lemahnya narasi dan musik latar.<br />
<br />
Hal lain, ternyata pengunggahan ke Youtube masih terkena masalah <i>copyright</i> lagu-lagu. Sehingga tak bisa ditayangkan di beberapa negara dan tak bisa di-<i>monetize</i>. Ini menjadi catatan penting.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-88321295295972484462015-07-13T08:00:00.000+07:002015-07-13T08:00:01.803+07:00Gede-Pangrango 100 2014Di akhir tahun 2014, saya mengikuti kegiatan lari lintas alam, yang lebih dikenal dengan <i>trail running</i>, sebagai <i>supporting team</i> Depok Running Buddy (Derby) dalam Gede-Pangrango 100. Saat itu saya mengajukan diri sebagai koordinator. Berikut dua infografik berupa peta yang saya buat untuk acuan <i>supporting team.</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-kmZ5t_Z56D0/VZej5ukiUfI/AAAAAAAABwk/G6AKgPREM2w/s1600/gp100comm.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="163" src="http://4.bp.blogspot.com/-kmZ5t_Z56D0/VZej5ukiUfI/AAAAAAAABwk/G6AKgPREM2w/s320/gp100comm.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta komunikasi tim support Derby di GP100.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-WOjx55H2j0Q/VZej5cZh-rI/AAAAAAAABwg/012Z4wJhCVs/s1600/gp100course.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-WOjx55H2j0Q/VZej5cZh-rI/AAAAAAAABwg/012Z4wJhCVs/s320/gp100course.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta lintasan lari di GP100</td></tr>
</tbody></table>
<i>Supporting team</i> berfungsi untuk menyokong para pelari yang mengikuti lomba GP100. Sokongan berupa <i>shelter, nutrition, </i>dan <i>medical aid. </i>Untuk tahun 2014, sokongan baru bisa diberikan pada para pelari Derby dan Flying French. Mungkin di tahun mendatang, sokongan bisa diberikan pada pihak-pihak lain.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-77737900852259709832015-07-06T08:00:00.000+07:002015-07-06T08:00:01.893+07:00Tapering a la Rock Run FunBeberapa bulan ini, prioritas bergeser ke kegiatan berlari. Tapi bukan berarti berhenti mendesain. Berikut salah satu urutan rancangan<i> tapering week </i>untuk Jakarta Marathon. Tulisannya akan ditayangkan di <a href="http://www.theruntwothree.com/" target="_blank">theruntwothree.com </a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Xu0xDUfnnyc/VZehoh6bdsI/AAAAAAAABv8/Cpo3aX_R6yk/s1600/Tappering-01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-Xu0xDUfnnyc/VZehoh6bdsI/AAAAAAAABv8/Cpo3aX_R6yk/s320/Tappering-01.png" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dk2pfK4kj60/VZehoqot2XI/AAAAAAAABwA/8k-ZhaVGWrk/s1600/Tappering-02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-dk2pfK4kj60/VZehoqot2XI/AAAAAAAABwA/8k-ZhaVGWrk/s320/Tappering-02.png" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MNkoazR0vV8/VZehoxO1iVI/AAAAAAAABwE/9V0T53OHP88/s1600/Tappering-03.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-MNkoazR0vV8/VZehoxO1iVI/AAAAAAAABwE/9V0T53OHP88/s320/Tappering-03.png" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-cnTQsHWFlN8/VZehpYI8y8I/AAAAAAAABwM/YnKxRN_EIMs/s1600/Tappering-04.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-cnTQsHWFlN8/VZehpYI8y8I/AAAAAAAABwM/YnKxRN_EIMs/s320/Tappering-04.png" width="320" /></a></div>
<br />Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-53800933209855906822015-03-23T10:00:00.000+07:002015-07-04T14:43:27.138+07:00M. Arsad bin Mamit a.k.a. Babe Genset<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-zJGlnZfCm7Q/VZeNDWzptOI/AAAAAAAABvs/kv4GVnloycw/s1600/Babe%2BGenset.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-zJGlnZfCm7Q/VZeNDWzptOI/AAAAAAAABvs/kv4GVnloycw/s320/Babe%2BGenset.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<h2>
EULOGI </h2>
M. Arsad bin Mamit</div>
<div>
29 Desember 1953 - 23 Maret 2015</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hujan
atau terik, dia selalu tersenyum dengan susunan gigi yang ada dan
tidak. Becanda dan bekelakar selalu jadi kesehariannya. Cengar-cengir.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sering
dia dan saya duduk berdampingan menikmati hidangan dari warung ibu,
ya... warung tanpa nama itu. Selama makan, tak mungkin kami tak baku
ledek dan tertawa terkekeh-kekeh. Dan tak jarang santapan menyedak
tenggorokan karena salah masuk. Hiruk-pikuk terdengar oleh seisi warung,
entah terhibur atau sebal.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dia kami
panggil babe Genset. Enggak perlu ditanya kan kenapa Genset? Baru ketika
melayat ke liang lahatnya, saya ketahui namanya bukan Rahmat, nama yang
juga sering disematkan padanya oleh para tetangga.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Babe sudah pergi tapi akan tetap gue kenang dia setiap makan di warung mana pun, bernama atau tidak.</div>
<div>
<br /></div>
Selamat jalan. Nanti kita makan bareng lagi di alam berikutnya. Baku ledek pula tentunya.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><i>*Babe adalah operator pembangkit listrik darurat Tempo Inti Media tbk. di kantor Kebayoran Center.</i></span></div>
Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-91732859927345240682014-10-16T19:11:00.000+07:002014-10-17T11:00:01.438+07:00Video Pemotretan Jokowi di Klender<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/uOZFltyF1z8?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Video pemotretan presiden terpilih Joko Widodo. Selamat menikmati. Untuk yang ingin menikmati <i>behind the scene</i> pemotretan presiden terpilih Joko Widodo dalam bentuk foto dan teks, silakan klik <a href="http://kuasvirtual.blogspot.com/2014/10/pemotretan-jokowi-di-klender.html" target="_blank"><i>post</i></a> ini.<br />
<br />Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-20336374903624871982014-10-16T19:10:00.003+07:002015-08-22T14:01:08.982+07:00Pemotretan Jokowi di Klender<b>Sabtu, 11 Oktober 2014</b><br />
Di sebuah tempat jual beli kayu gelondongan di Klender, saya dan pemimpin proyek edisi inaugurasi <a href="https://twitter.com/pnlalala" target="_blank">Ratih Purnama Ningsih</a> <i>celingukan</i> melihat tempat-tempat yang akan dijadikan lokasi pemotretan presiden terpilih Joko Widodo untuk majalah <i>Tempo</i> yang akan diterbitkan tanggal 20 Oktober 2014, bersamaan dengan dilantiknya Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014 - 2015.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/B0C2UD2CQAA3FJm.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://pbs.twimg.com/media/B0C2UD2CQAA3FJm.jpg:large" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu tempat jual beli kayu gelondongan di Klender.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kami setidaknya harus menentukan tiga tempat pemotretan. Tempat sang presiden terpilih menyerut kayu, memilih sebuah balok kayu, dan bersepeda pergi dari tempat ini. Beruntung lokasinya menunjang.<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Minggu, 12 Oktober 2014</b><br />
Kembali ke Klender. Kali ini saya bertiga, bersama Ratih dan <a href="https://twitter.com/ijarkarim" target="_blank">Ijar Karim</a>. Kami kembali ke <a href="https://www.google.co.id/maps/@-6.220055,106.899372,19z?hl=en" target="_blank">lokasi</a> yang berada di dekat pertigaan Pahlawan Revolusi dan Cipinang Muara III. Sesampainya di sana, tim dari pihak <a href="https://twitter.com/jokowi_do2" target="_blank">Jokowi</a>—panggilan Joko Widodo—sudah menunggu.<br />
<br />
Sesampainya di sana, saya dan Ratih menunjukkan kepada Ijar tempat-tempat yang sudah kami tentukan sebelumya. Tanpa berlama-lama Ijar segera menge-<i>set</i> tempat dengan menentukan posisi kamera dan lampu-lampu kilat.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/B0D0c-tCcAEEEFm.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://pbs.twimg.com/media/B0D0c-tCcAEEEFm.jpg:large" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lampu-lampu kilat yang akan kami pegangi selama pemotretan.</td></tr>
</tbody></table>
Kami tak punya banyak waktu persiapan. Sebelum persiapan selesai, seorang anggota Paspampres menjawil saya, "Bapak sudah mau berangkat. Dua puluh menit lagi sampai."<br />
<br />
Ijar Karim sudah terbiasa bekerja dalam waktu sempit. Sehingga pemberitahuan anggota Paspampres tadi tak begitu dihiraukannya. Ia tetap berkonsentrasi mempersiapkan lokasi pemotretan. Sang fotografer meminta saya dan Arif Zulkifli, pemimpin redaksi <i>Tempo, </i>untuk menjadi model sebelum presiden tiba nanti.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/B0D-ZqtCYAAzIGm.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://pbs.twimg.com/media/B0D-ZqtCYAAzIGm.jpg:large" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemred jadi model dadakan.</td></tr>
</tbody></table>
Karena tempatnya yang cenderung sulit dipersiapkan, Ijar meminta Ratih dan saya untuk memegangi tiga buah lampu kilat supaya mudah diarahkan dengan <i>voice control</i>, alias digerakan dengan perintah mulut. Lagi-lagi cara begini bukan yang pertama kami lakukan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/B0EKYCSCUAEoDPN.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="223" src="https://pbs.twimg.com/media/B0EKYCSCUAEoDPN.jpg:large" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lampu kilat dipegangi oleh Ratih. </td></tr>
</tbody></table>
Begitupula dengan <i>rail</i>. Tak ada waktu dan tempat yang cukup untuk mempersiapkan rel sehingga akhirnya Ijar kembali memerintahkan Ratih dan saya untuk memegangi flash, kali ini sambil berjalan mengikuti presiden terpilih Joko Widodo mengendarai sepeda.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/B0ERKvoCYAAmQ_P.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://pbs.twimg.com/media/B0ERKvoCYAAmQ_P.jpg:large" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lampu flash berjalan.</td></tr>
</tbody></table>
Singkat cerita, inilah cover majalah <i>Tempo</i> yang akan terbit tanggal 20 Oktober 2014.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://pbs.twimg.com/media/B0ETRe-CUAEYM94.jpg:large" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://pbs.twimg.com/media/B0ETRe-CUAEYM94.jpg:large" width="240" /></a></div>
Selamat menikmati. Untuk yang ingin menikmati <i>behind the scene</i> pemotretan presiden terpilih Joko Widodo dalam bentuk video, silakan klik <a href="http://kuasvirtual.blogspot.com/2014/10/video-pemotretan-jokowi-di-klender.html" target="_blank"><i>post</i></a> ini.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-30670734749898868682014-09-24T14:36:00.000+07:002014-09-24T14:36:35.689+07:00Priyanto Sunarto<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-R8X-5XG7TKc/VCE7dlWamVI/AAAAAAAABnI/Zgp1Aouw_lI/s1600/Prijanto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-R8X-5XG7TKc/VCE7dlWamVI/AAAAAAAABnI/Zgp1Aouw_lI/s1600/Prijanto.jpg" height="400" width="265" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Priyanto Sunarto.</b> Foto milik DKV FSRD ITB</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h2>
<span style="font-size: large;">
UELOGI</span></h2>
Priyanto Sunarto<br />
10 Mei 1947 - 17 September 2014<br />
<br />
Empat semester saya berkuliah di FSRD, saya sering mendengar nama Priyanto Sunarto berdengung dalam perbincangan sehari-hari di antara para mahasiswa tingkat tiga dan empat. Nama beliau sering mencuat dalam diskusi sehari-hari para dosen. Nama beliau diucapkan seolah-olah nama yang bukan berasal dari muka bumi. <i>Ethereal</i>.<br />
<div>
<br /></div>
Sebelum tahun 1998, saya tak mengenal Pak Pri—begitu saya memanggilnya. Dalam dua tahun berkuliah, saya hanya beberapa kali saya berpapasan dengan beliau di dalam program studi Desain Komunikasi Visual yang terletak di lantai dua Fakultas Seni Rupa dan Desain, fakultas yang letaknya di bagian depan Institut Teknologi Bandung.<br />
<br />
Baru di kelas Ilustrasi III saya bertatap muka dengan beliau di dalam ruangan. Tahun ketiga di kampus inilah baru saya benar-benar melihat pak Pri dengan jelas dalam waktu yang cukup lama.<br />
<br />
Beliau tampak biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa. Perawakannya kira-kira setinggi saya. Pandangannya berkabut seolah-olah menyembunyikan sesuatu. Senyumnya tipis, antara iya dan tidak. Bicaranya tak jelas dengan suaranya yang dalam. Tipe laki-laki yang takkan saya hiraukan bila melintas di keramaian.<br />
<br />
Berbanding terbalik dengan reputasinya yang sudah mencapai 'legenda hidup'.<br />
<br />
Namun saat itu, dalam waktu kurang dari dua jam saya mulai bisa lihat bentuk asli sang legenda. Pak Pri menunjukkan tajinya, menunjukkan siapa beliau sesungguhnya, membagi ilmunya tanpa takut kehilangan, menyediakan waktunya yang takkan mungkin kembali.<br />
<br />
Dalam semester itu dan semester berikutnya, beliau membeberkan koleksi pribadinya dalam proses belajar-mengajar. Koleksinya tak hanya koleksi dua-tiga tahun terakhir tapi koleksi sejak dia mulai mengoleksi, yaitu koleksi masa kanak-kanaknya, masa sekolahnya, masa kuliahnya, masa kerjanya, hingga masa itu. Beliau juga memampangkan karya-karyanya kuliahnya hingga karya-karya beliau yang terbaru, kumpulan karya yang dikumpulkan selama hampir tiga dekade!<br />
<br />
Proses yang saya anggap hanya proses belajar-mengajar antara mahasiswa dengan dosennya pelan-pelan berubah menjadi proses <i>master and apprentice, </i>seperti <i>padawan</i> yang berguru pada <i>jedi.</i><br />
<i><br /></i>
Pak Pri melakukan segalanya dalam proses itu, kecuali satu hal. Menurut saya hal yang tak dilakukan beliau itu merupakan hal yang paling mendasar dari cara beliau mengajar; sang dosen tak pernah mau memberitahu jalan mana yang harus diambil para mahasiswanya.<br />
<br />
Dia memaksa kami untuk menentukan jalan kami masing-masing. Menjerumuskan kami untuk memutuskan sesuatu yang kami tak pernah tahu benar atau salah. Mendorong kami untuk berani berbuat daripada diam terbingung-bingung. Ajaibnya, pak Pri tak pernah melakukannya dengan gaya dosen <i>killer, </i>tapi beliau selalu mencabuk kami dengan senyum cengengesan.<br />
<br />
Terkesan dengan cara beliau mengajar, saya bertekad untuk 'memaksa' beliau menjadi dosen pembimbing saya untuk tugas akhir nanti. Caranya, ketika semester ketujuh hampir selesai, saya sudah 'menyalip' penentuan dosen-dosen pembimbing tugas akhir dengan menyodorkan beliau contoh calon tugas pamungkas saya. Contoh kasar dari sebuah tugas yang belum pernah dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa sebelum saya, setidaknya sepanjang pengetahuan saya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-JOoJH-Dj_5k/VCFRCbi7IWI/AAAAAAAABnY/t40TRfsBOJE/s1600/32%2B3D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-JOoJH-Dj_5k/VCFRCbi7IWI/AAAAAAAABnY/t40TRfsBOJE/s1600/32%2B3D.jpg" height="320" width="227" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Cus.</b> Tugas akhir komik stereogram.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Saya menyorongkan stereografi dalam bentuk komik sebagai tugas akhir kepada pak Pri. Saat itu beliau berkomentar dengan wajah datar, "Ah, kan masih semester nanti...." Dalam hati saya berkata, "Biarlah, yang penting nekat dulu." Walau tampaknya gagal tapi dua bulan kemudian tekad saya terkabul. Entah karena usaha saya 'menyalip' atau memang hasil diskusi para dosen. <i>Either way, it was all good for me. </i>Jadilah beliau dosen pembimbing saya untuk tugas akhir.<br />
<br />
Kata <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Stereoscopy" target="_blank">stereografi</a> mungkin terdengar aneh, tapi teknik ini adalah bentuk dasar dari film-film 3D yang kini mulai lazim ditayangkan di bioskop-bioskop. Untuk mencari penjelasan ilmiah mengenai stereografi saya harus menyeberangkan ke jurusan Fisika Teknik. Nah, sebagai landasan teknis, saya menggunakan karya Budi Widagdo yang berjudul 'Perangkat Optik Merekam Gambar Stereo dengan Penyajian Warna'.<br />
<br />
Selama bimbingan, pak Pri selalu iya-iya saja. Hanya sesekali bertanya kelengkapan makalah dan hal-hal yang akan dipresentasikan. Khas pak Pri. Namun tiba-tiba di suatu sore beliau menyatakan sesuatu yang mengejutkan, "Nanti ketika presentasi, kamu harus jadi orang yang paling <i>pinter</i> di ruangan." Saya diam saja mendengarnya. Sebab kalau saya bertanya balik, beliau pasti menjawab, "Kamu cari caramu sendiri."<br />
<br />
<i>Long story short, </i>saya akhirnya lulus dengan nilai yang saya harapkan.<br />
<br />
Selesai berkuliah di FSRD ITB, saya kemudian bekerja di majalah berita mingguan <i><a href="http://majalah.tempo.co/" target="_blank">Tempo</a></i> selama 10 tahun. Ketika di bergabung di <i>Tempo, </i>saya terkejut karena ternyata pak Pri telah berpartisipasi sebagai ilustrator sejak tahun 1977. Dan beliau telah menjadi <i>icon </i>majalah <i>Tempo</i> sebagai kartunis yang tak tergantikan.<br />
<br />
Setiap Rabu, pak Pri selalu menghadiri rapat <i>Opini</i>, rapat yang menentukan sikap <i>Tempo</i> setiap edisi. Bahkan di saat-saat terakhir beliau. Kartunis <i>Tempo</i> itu hampir pasti pulang pergi naik kereta api dari Bandung ke Jakarta. Mungkin, itu semacam ritual.<br />
<br />
Dua tiga bulan sebelum kepergian beliau, pak Pri masih <i>ngotot</i> datang rapat <i>Opini</i> di <i>Tempo</i>. Beliau sudah ditopang oleh tongkat dan langkahnya sudah tertatih-tatih. Beberapa kali datang di atas kursi roda. Tubuhnya tak seperti dulu lagi, layu.<br />
<br />
Tapi ada yang tak berubah. Pak Pri tetap cengangas cengenges bercanda-tawa dengan awak redaksi <i>Tempo </i>dalam rapat dan sesekali berubah serius ketika ada hal yang menarik dan serius dalam rapat<i> Opini</i>. Matanya yang berkabut itu menyala-nyala. Barangkali beliau merasa 'hidup' di rapat itu. Setidaknya itu yang dirasakan istrinya, bu Euis.<br />
<br />
Kebetulan yang menarik bahwa pak Priyanto Sunarto wafat di hari Rabu. Membuat saya selalu mengenang pak Pri setiap rapat <i>Opini</i> dilaksanakan.<br />
<br />
Sampai jumpa pak Pri, di kehidupan berikutnya.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-82874985460877449082014-08-28T17:50:00.000+07:002014-08-28T17:50:08.261+07:00Matair<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dx_2djb6BAM-rH4F9WG5xZ2Hn6jpPxb_66qB9qtUKXYRxL3aWS904ra0vaRCGrntIMSfAWgUm2_wOs' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Video ini hanya dibuat bermodalkan<i> smartphone</i>. Perjalanan ke gunung Rinjani selama empat hari tiga malam menggunakan iPhone 4 yang sudah 3 tahun saya pergunakan bersama Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam ITB.<br />
<br />
Karena dibuat serabutan tanpa rencana, akibatnya banyak kekurangan. <i>Shot-shot </i>yang cenderung membosankan, tidak ada footage tentang wawancara, tidak ada peta, tidak ada grafis....<br />
<br />
Berikutnya akan lebih baik.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-82422701667948562872014-04-28T18:11:00.002+07:002014-04-28T18:11:21.848+07:00Untukmu Indonesiaku oleh TV Tempo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-7ADR3wRMnjo/U141-DcORiI/AAAAAAAABjM/_M_33aqqwgA/s1600/Photo+17-04-14+12.19.43.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-7ADR3wRMnjo/U141-DcORiI/AAAAAAAABjM/_M_33aqqwgA/s1600/Photo+17-04-14+12.19.43.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-M8i4O2rZTuk/U141-G7SsUI/AAAAAAAABjI/d_2aMqns1hc/s1600/Photo+21-04-14+10.00.14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-M8i4O2rZTuk/U141-G7SsUI/AAAAAAAABjI/d_2aMqns1hc/s1600/Photo+21-04-14+10.00.14.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-17nUKz8WubE/U1419ybe2hI/AAAAAAAABjE/j5xX8DLaNHg/s1600/Photo+21-04-14+13.37.23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-17nUKz8WubE/U1419ybe2hI/AAAAAAAABjE/j5xX8DLaNHg/s1600/Photo+21-04-14+13.37.23.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jf8Md6YhQGc/U141_KyTvZI/AAAAAAAABjk/xcC7o3ofCIM/s1600/Photo+23-04-14+08.15.40.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-jf8Md6YhQGc/U141_KyTvZI/AAAAAAAABjk/xcC7o3ofCIM/s1600/Photo+23-04-14+08.15.40.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-V8B9ZI_Fpf8/U141_d--B7I/AAAAAAAABjc/UE4uMyA52Vc/s1600/Photo+23-04-14+13.11.35.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-V8B9ZI_Fpf8/U141_d--B7I/AAAAAAAABjc/UE4uMyA52Vc/s1600/Photo+23-04-14+13.11.35.jpg" height="238" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-gZhs3BZTuTY/U141_4nmYnI/AAAAAAAABjg/hqd6XR_1s44/s1600/Photo+25-04-14+09.01.20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-gZhs3BZTuTY/U141_4nmYnI/AAAAAAAABjg/hqd6XR_1s44/s1600/Photo+25-04-14+09.01.20.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zgEGVI7BTLo/U142A1MMQHI/AAAAAAAABj0/XqgMbBGZE_o/s1600/Photo+28-04-14+10.03.30.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zgEGVI7BTLo/U142A1MMQHI/AAAAAAAABj0/XqgMbBGZE_o/s1600/Photo+28-04-14+10.03.30.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<i>Update</i> kali ini soal pekerjaan terbaru saya, yaitu sebuah program bernama <i>Untukmu Indonesiaku</i>. Program <i>talkshow</i> ini akan menayangkan para kepala daerah yang mempromosikan daerah mereka. Nantikan di <i>TV Tempo</i>. Untuk sementara, <i>link</i>-nya saya sembunyikan dulu.<br />
<br />
Detailnya menyusul, menunggu program ini selesai dan siap ditayangkan.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-62847011865477869342014-01-25T18:39:00.000+07:002014-01-25T18:39:38.521+07:00Stagnasi 2013Berbulan-bulan ini masih tak sempat juga meng-<i>update</i> blog ini. Ada berbagai alasan. Tapi untuk sementara, bolehlah membaca blog lain yang baru saya mulai di <a href="http://terabasterjang.blogspot.com/" target="_blank">sini....</a>Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-55085366889222428202013-09-06T20:49:00.001+07:002014-01-25T18:39:38.517+07:00Kuas Virtual Kembali Online<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zs8xN7qsgSM/Uinc4E8zkNI/AAAAAAAABQ0/E08V8RqyxRU/s1600/IMG_3020.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="http://4.bp.blogspot.com/-zs8xN7qsgSM/Uinc4E8zkNI/AAAAAAAABQ0/E08V8RqyxRU/s320/IMG_3020.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Dinosaurus bangkit.</b> Proses install ulang di kantor.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sudah berbulan-bulan saya tak mem-<i>post</i>-kan tulisan saya di sini. Penyebabnya adalah kesibukan dan rusaknya <i>hard drive laptop </i>yang biasa saya pergunakan.<br />
<br />
Sejak pulang dari pulau Pari, mulai muncul tanda-tanda yang aneh pada kinerja <i>laptop</i>. Semakin lama semakin lamban memproses. Akhirnya, <i>operating system </i>mulai ngadat. Diakhiri dengan HDD yang tak terdeteksi karena rusak.<br />
<br />
Untuk memperbaikinya, perlu dana hampir empat juta rupiah. Enggak masuk ke dalam <i>budget</i>.<br />
<br />
Setelah saya periksa <i>back up</i> di <i>external hard drive,</i> ternyata data-data penting sebagian sudah di-<i>back up. </i>Sedangkan sisanya sudah di-<i>upload</i> ke situs-situs yang menyimpan dan menampilkan portfolio. Dua situs itu ada di <a href="http://www.behance.net/moerat" target="_blank">sini</a> dan di <a href="http://www.coroflot.com/moerat" target="_blank">sini</a>.<br />
<br />
Setelah membeli HDD baru dan mengembalikan sistem operasi, <i>laptop</i> dapat digunakan kembali. Sang dinosaurus bangkit! Walaupun belum semua aplikasi saya <i>install</i> kembali.<br />
<br />
Fuih! Akhirnya semua bisa kembali seperti normal.Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31755041.post-18774118779208024152013-03-11T13:41:00.001+07:002013-03-11T17:10:34.661+07:00James Wattimena<h2 style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://lh5.googleusercontent.com/-VH2NfL1a5Yk/USyuOseyVFI/AAAAAAAAA-4/Lco8Pl2EDLI/s640/blogger-image--236776840.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://lh5.googleusercontent.com/-VH2NfL1a5Yk/USyuOseyVFI/AAAAAAAAA-4/Lco8Pl2EDLI/s320/blogger-image--236776840.jpg" width="232" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">Foto diambil tanggal 30 Januari 2013.</td></tr>
</tbody></table>
</h2>
<br />
<b><span style="font-size: large;">EULOGI</span></b><br />
<br />
Papa James wafat pukul 21.45 pada 24 Februari 2013 di kediamannya, perumahan Anggrek Mas 2, Batam. Beliau lahir 20 Juli 1940 di Ambon, Maluku. Tanggal 4 Juli 1967, papa menikahi mama Erna, kemudian dikaruniai dua putri, yaitu kakak Eka dan Sacha — yang lantas menjadi istri saya tercinta.<br />
<br />
Saya pertama kali bertemu beliau tahun 2000 di rumahnya yang berlokasi di Pulomas, Jakarta. Saat itu saya sedang mengunjungi Sacha di suatu malam.<br />
<br />
Untuk orang yang berumur 60 tahun, papa masih terlihat gesit dan terampil, langsing namun kukuh. Dengan kemeja lengan panjang yang lengannya disingsingkan, tampak kedua belah tangannya yang kasar dan kasap. Debu dan sisa serutan kayu menempel di ujung-ujung kaki pantalonnya. Dari balik kacamatanya, bola matanya berkilau seperti mutiara hitam, dalam seolah tanpa dasar. Jarang saya bertemu orang seumuran itu dengan binar mata secerah malam berbintang gemintang. Saat itu papa baru menuruni tangga dan menyapa saya sekilas saja.<br />
<br />
Berduaan di ruang tamu, Sacha menceritakan tentang papa James serta tempat bernaung yang dicintainya itu. Mendongengi saya tentang ayahnya yang membangun rumah tersebut dari pondasi hingga atap dengan kedua belah tangannya. Mendirikan tiang-tiangnya dengan punggungnya. Merawat setiap sudut dengan hatinya.<br />
<br />
Bicara tentang kepribadian, istri saya itu mewarisi gelora papanya. Amarahnya mudah meledak seperti dinamit bersumbu pendek. Pendiriannya teguh seperti karang yang tak mau digeser. Daya upayanya tangguh seperti banteng yang menolak untuk takluk. Pikirannya tajam seperti pisau yang selalu terasah. Anehnya, sekaligus lembut seperti kapas.<br />
<br />
Sepanjang cerita, Sacha terus tersenyum dan pandangan matanya menerawang jauh. Saya yakin dalam hatinya ia bangga akan papa James.<br />
<br />
Tanggal 25 Februari 2013 adalah saat terakhir saya melihat papa di bawah terang sinar matahari, dihembus angin sejuk, dalam naungan teduh Rumah Duka Marga Thionghoa, Batam. Beliau terbaring dalam tabur bunga anggrek di atas tilam putih dalam peti pernis coklat tua. Papa James masih tampak seperti laki-laki yang saya jumpai di Pulomas. Hanya seperti memejamkan mata, lelap tertidur.<br />
<br />
Papa tercinta dikebumikan di pekuburan Sei Temiang sebelum matahari terbenam di cakrawala, di balik nisan-nisan bersalib, di bawah arak-arakan awan. Dikelilingi hamparan rumput, dipagari pohon-pohon, dan dipeluk bukit-bukit. Sejuk dan teduh masih menemani.<br />
<br />
Sebelum undur diri, saya hapus titik air mata terakhir di balik kacamata hitam dan menghela nafas keluar dari dada. Dengan tersenyum dan menolak berkata selamat tinggal, "Sampai jumpa lagi papa James. Pasti."Moerathttp://www.blogger.com/profile/06560500471218980667noreply@blogger.com0