Tuesday, August 11, 2015

Adobe Digital Marketing Symposium 2015 - Part 1/2

Tanggal 30 Juli 2015, saya berangkat ke Singapura bersama dua teman kantor untuk menghadiri Adobe Digital Marketing Symposium 2015. Sama seperti alasan menghadiri simposium-simposium sebelumnya, saya ingin mendapatkan insights dari para praktisi hal-hal teknis soal mendesain bisa dicari dengan mudah di web. Yang membedakan lagi, kali ini yang membuat saya tertarik adalah soal pemasaran, a.ka. marketing, karena saya menganggap desain juga perlu pemahaman marketing, lebih khusus lagi digital marketing.

Dalam simposium ini, para pembicara menggunakan Adobe Marketing Cloud dan tentu saja mereka mempromosikan produk tersebut.

Post ini adalah bagian pertama dari dua bagian.

Product and Brand as Marketing

Dalam dunia desain, produk akhir harus selalu mewakili brand. Layout majalah harus mampu menampilkan roh dari merek dagang tertentu. Begitu pula dengan pemilihan foto dan pembuatan video. Semua harus selaras.

Tentu saja tujuan akhir dari desain yang selaras, misalnya, adalah terjadinya brand awareness dan peningkatan penjualan. Namun di saat-saat seperti sekarang ini, praktisi desain dan praktisi pemasaran tak boleh berhenti di situ saja. Namun harus berkembang menjadi usaha-usaha untuk menciptakan loyalties, termasuk usaha-usah untuk meng-upgrade pembeli eceran menjadi pelanggan setia.

Consistent and Continuous

Selaras dan berkesinambungan adalah mantera yang sering dirapal oleh para desainer sehingga, contohnya, seluruh layout dalam printed matters selaras. Dalam ADM 2015, definisi Consistent and Continuous diperlebar lebih jauh lagi.

Hal-hal yang harus selaras dalam produk-produk desain kini juga merangkum user/customer experience dalam layar-layar berbagai perangkat digital, customer services, advertisement campaign, dan produk itu sendiri.

Salah satu brand yang selaras dan sinambung soal pemasaran, dalam pikiran saya, tentu saja Apple Inc.

Apple Store di Fifth Avenue, New York.

Apa yang terjadi apabila sebuah brand tidak selaras dan berkesinambungan? Ketidakselarasan dan ketidaksinambungan sebuah merek dagang akan membingungkan pelanggan sehingga salah satu akibat yang mungkin terjadi adalah pelanggan harus mengalami user/customer experience yang berbeda-beda saat pelanggan menggunakan perangkat dengan dimensi layar yang berbeda. Akibatnya, pelanggan akan terus mengalami proses pembelajaran yang akan membuat mereka frustasi. Akhirnya pelanggan akan meninggalkan brand.

Tulisan di atas berdasarkan pengalaman saya yang saya alami dan tambahan rangkuman dari pembicara Brad Rencher dari Adobe Digital Marketing.

No comments: