Wednesday, January 31, 2007

Meja



Kepada yang penasaran akan tempat saya bekerja, inilah meja tempat saya menghabiskan waktu di rumah.

Kali ini, si meja sedang disinggahi oleh MacBook, kantor berjalan saya. Mobile office istilah lazim untuk telinga kita. Di sebelah kanannya, tablet menemani. Dikelilingi segala macam tetek bengek yang sering mengisi kehidupan. Termasuk segelas kopi, remote control untuk mini hi-fi, PDA yang mulai jarang dipakai, dan remote AC. Tak ketinggalan dompet, dental floss, kaleng permen, dan bahan-bahan bacaan.

Wednesday, January 24, 2007

Sketchbook 2007 01 24



Ngetes pena baru.

Terlantar



Sudah hampir tiga tahun ilustrasi ini tertunda. Waktu itu, saya sedang getol-getol-nya belajar Corel Painter. Sangat berguna, terutama pada penjiplakan tekstur. Apalagi color blending-nya bisa sangat halus dan/atau ekspresif. Apalagi bila inputnya menggunakan tablet. Lumayan mengurangi kekonsistenan brush stroke—yang merupakan ciri khas software pengolahan gambar digital.

Walaupun dari segi kecepatan masih kalah jauh dengan Adobe Photoshop. Apalagi saat penggunaan kuas yang sudah di-customize.

Wednesday, January 17, 2007

Klenikisme



Kok hari gini masih saja ada yang percaya soal hantu-menghantui tanpa diselidiki terlebih dahulu. Sesungguhnya benar-benar hina orang-orang yang mempercayai segala sesuatu mentah-mentah. Ketidaktahuan yang akhirnya menyeret masuk Si Masa Bodoh ke dalam kubangan.

Thursday, January 11, 2007

Wisata Teror



Gambar untuk ilustrasi tentang lokasi terbunuhnya Azahari yang berubah menjadi tempat wisata. Tulisannya sendiri tak pernah naik cetak. Sepertinya sudah cukup waktu untuk memastikan bahwa cerita ini takkan pernah naik cetak. Jadi saya naikkan saja ke tempat ini.

Tiga orang yang menemani anak yang memegang kamera adalah teman-teman saya. Untunglah, sampai saati ini mereka masih cukup kebal untuk jadikan bahan guyonan. Hujaters akan terbang ke seluruh pelosok Indonesia.

Sunday, January 7, 2007

End Year Sketch





Ini gambar-gambar yang saya buat di sebuah "cabin" di Ujung Berung Bandung. Kertasnya terlalu tipis untuk menampung air cat air. Tapi tak apa. Belajar untuk satu tarikan kuas cat air. Atau, mungkin kalau cat airnya "oplosan" baru akan mendapat hasil yang maksimal.

Friday, January 5, 2007

Raja Palsu



Baru beli peralatan baru. Beberapa hari yang lalu, saya membeli dua mata pena celup dengan batang pemegangnya. Ada di Kinokuniya. Harganya mungkin keterlaluan kalau dibandingkan dengan benda yang serupa, beda kualitas tentunya, dengan yang ada di toko-toko alat tulis biasa.

Ilustrasinya diolah sedikit dengan Photoshop, tulisannya ya... ditambahin juga di Photoshop, mosok cat air?