Deadline sudah dekat namun rasa malas masih belum bisa dikalahkan oleh semangat. Sebuah artikel untuk menghindari menunda-nunda pekerjaan ada di
sini, silakan klik.
Tentu saja, saya bukan orang yang kebal malas. Apalagi kalau saya merasa tidak siap mengerjakan pekerjaan saya. Tentu saja juga, saya berusaha memantik api motivasi dengan mempersiapkan hal-hal yang membuat pekerjaan saya menjadi lebih nyaman.
Datang lebih awal.
Biasanya kalau saya tahu saya bakal bermalas-malasan sebelum bekerja, saya akan datang lebih awal sehingga ketika waktunya bekerja, saya sudah siap
nangkring di depan komputer atau berceloteh dalam ruang rapat. Dengan datang lebih awal, membuat saya bisa mengkonsumsi berita atau pun membersihkan tumpukan
email. Membaca buku bila perlu, untuk menenangkan pikiran dan memperlambat metabolisme tubuh yang menderu-deru setelah
commuting.
Kripik dan kafein.
Pagi-pagi makan kripik membuat perut penuh, sementara tentu saja, sehingga pikiran teralihkan dari rasa lapar yang biasanya saya jadikan alasan untuk keluar kantor, membeli 'sesuatu'. Dan kopi, entah itu kopi panas atau
Coca-Cola, membuat saya enggan jauh-jauh dari kedua sumber kafein yang saya letakkan di meja kerja atau rapat.
Daftar pekerjaan.
Sering kali pekerjaan terbengkalai karena sebab sederjana; tidak tahu apa yang harus dikerjakan, prioritas, dan tenggatnya. Nah, menuliskan tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
post-it yang ditempelkan di tengah-tengah monitor, bila perlu tentu saja, memudahkan saya mengawasi
progress kewajiban yang harus saya tunaikan.
Just Do It.
Jargon dari Nike itu sering saya jadikan senjata pamungkas kalau semua hal tadi tak lagi mempan.
No comments:
Post a Comment