Celakanya, ada cara-cara salah saat mencari inspirasi yang sering kali dianggap lumrah, bahkan menjurus dianggap benar, oleh para orang-orang yang tak bergerak dibidang kreativitas. Lebih celaka lagi, cara-cara salah ini malah dipraktikkan oleh para desainer sendiri!
Untuk soal itu, saya akan menuliskannya di kesempatan lain. Kali ini, saya akan men-share apa saja yang sering saya lakukan untuk mendapatkan inspirasi.
Riset
Saya tak membatasi riset hanya di dalam tempat penelitian, yang sering kali dipersepsikan berisi orang-orang yang teramat tekun mengolah data-data detail yang sulit dimengerti. Namun riset yang saya bicarakan adalah data mining sederhana. Contoh mudah yang lazim adalah kliping, baik itu berupa potongan koran maupun kliping digital semacam Pinterest.Membaca pun saya anggap sebagai bentuk riset. Tentunya, bacaan juga jangan sampai dibatasi pada bidang-bidang tertentu apalagi hanya bidang desain saja. Bacaan yang berisi referensi dari disiplin-disiplin lain akan berguna, mungkin tidak segera tapi pasti akan terpakai.
Tentu saja, menonton layar-layar yang mem-broadcast acara hiburan dan pendidikan juga merupakan bentuk riset.
Mindmap
Ketika mencari inspirasi, sering kali kita terbentur dengan keterbatasan kata-kata. Walaupun kata-kata juga merupakan sebuah bentuk abstrak yang bisa menimbulkan inspirasi pula, namun sering kali desainer lebih mudah mencerna informasi dalam bentuk visual.Terdengar geeky, tapi mindmap bisa banyak membantu memetakan persoalan sehingga inspirasi bisa menghampiri. Banyak hal-hal yang tadinya terlalu rumit dijelaskan dengan kata-kata menjadi lebih mudah dipahami dengan bagan-bagan dan diagram-diagram serta tempelan Post-it di mana-mana.
Berdiskusi
Akuilah, kalau Anda belum mau mengakuinya, ada hal-hal yang tak bisa diselesaikan sendirian. Kapasitas benak kita tentu terbatas, oleh sebab itu alangkah baiknya bila desainer memiliki 'lawan-tanding' saat berdiskusi. Lebih baik lagi, bila 'lawan-tanding' bukan atau bahkan jauh dari bidang kreativitas, akunting misalnya.Dengan berdiskusi dengan individu-individu yang tak memiliki pola pikir yang sama, para perancang akan mendapatkan kesempatan untuk mengetahui, mengerti, dan memahami perspektif orang lain yang mungkin berkecimpung di bidang-bidang non-kreatif. Hal ini bisa, kalau kita mau, memperluas perspektif.
Berolahraga
Saya menyukai olahraga permainan dan endurance, seperti permainan bola basket dan lari jarak jauh. Masing-masing dapat memberikan saya inspirasi dari sisi yang berbeda. Alasannya, dua olahraga tadi memiliki karakter yang cukup jauh berbeda.Permainan bola basket, merupakan olahraga yang saya anggap sebagai miniatur kehidupan. Dua belas pemainnya, tujuh duduk di bangku cadangan dan lima berkeringat di dalam lapangan, memiliki peran dan karakter masing-masing yang bila dipadupadankan akan membentuk sebuah tim yang khas dengan kinerja optimum. Masing-masing pemain bisa bergantian menjadi pemimpin dan yang dipimpin selama permainan berlangsung. Permainan ini 'memaksa' saya untuk terus memutar otak saat menghadapi tiap lawan yang selalu berbeda-beda.
Hobi
Seorang desainer yang sekaligus guru saya, Priyanto Sunarto berpesan, "Seorang perancang grafis lebih baik (euphemism kata harus) memiliki hobi." Nasehat beliau itu membuat saya mencatat berbagai hal-hal menarik yang melintas dalam kehidupan sehari-hari. Ya benar, hobi saya mencatat.Yang saya maksud mencatat tentu saja bukan tulisan bertele-tele dan berpanjang-panjang saja. Namun termasuk mengambil foto, merekam video, membuat diagram, membuat ilustrasi, mindmap, yang kemudian berubah menjadi riset dan dokumentasi pribadi tentang segala hal.
Perjalanan
Mendekam dalam ruangan mengekang persepsi kita tentang berbagai hal, mengekang sepenuhnya atau sebagian. Dulu saya berkilah dengan, "Kan ada internet, sebuah bisa dicari melalui mbah Google dan mbak Yahoo." Dan itu salah.Bagaimana dengan buku? Buku, yang bergelar jendela dunia, biar bagaimana pun tetap saja jendela. Tak berbeda dengan televisi, radio, dan layar ponsel. Pada akhirnya, rangsangan-rangsangan yang kita terima hanya berbagai bentuk telematika bukan merupakan first hand experience.
Apakah Anda pernah mencoba cambodian salad? Di sini, saya tak bisa menjelaskannya. Anda harus mencobanya sendiri. Itulah gunanya melakukan perjalanan. Mengalaminya secara langsung hal-hal yang tak lazim terjadi pada kehidupan kita.
Dengan begitu, benak-benak mengecap rasa lebih banyak dibandingan dengan mengucilkan diri dalam sebuah ruang.
Tidur
Saya tak tahu apakah ini berlaku pada Anda juga atau tidak, sering sekali saya berhasil menemukan solusi persoalan desain dan persoalan-persoalan lain justru ketika saya tidur lelap menjelang terjaga.Yang paling berkesan adalah ketika saya menemui 'jalan buntu' soal teknis pengerjaan tugas akhir. Saat itu tahun 2000, setelah mati-matian mencoba ini dan itu, akhirnya saya menyerah dan memilih mematikan komputer lalu pergi tidur. Terbawa mimpi, di dalamnya saya menyalakan komputer lalu mengutak-atik tugas saya dalam Adobe Photoshop. Saat itu, saya berhasil menemukan cara yang ternyata sederhana.
Segera saya membelalakkan mata saya dan sekuat tenaga bangkit dari kasur. Sebelum kantuk hilang, saya menekan tombol power, menyalakan CPU komputer saya. Dan mencoba hal yang tadi terbawa mimpi. Dan berhasil.
Mungkin itu yang disebut sebagai the Eureka Effect. Dan saya yakin 100% bahwa efek tersebut hanya bisa terpicu bila kita sebagai desainer atau profesi apa pun, sudah mati-matian mencoba segala cara hingga raga tak kuat. Saat itu jiwa mengambil alih.
Ulangi
Setelah membaca dan kemudian mencoba semua tips yang saya jelaskan di atas, sebaiknya Anda mengulanginya lagi. Daily basis, weekly basis, monthly, yearly.... Karena pengulangan akan memberikan hasil yang berbeda karena Anda dari waktu ke waktu sudah bukan Anda yang lalu. Setidaknya pengalaman Anda sudah berbeda.Liar
Biarkan diri Anda bebas. Dan jangan dengarkan pesan-pesan saya di atas. Serta jangan dengarkan pesan-pesan orang lain. Cobalah hal-hal baru. Karena Anda bukan mereka. Dan seringkali, inspirasi Anda, Anda dapatkan dengan cara Anda.Ya, inspirasi Anda akan muncul. Sebentar lagi.
No comments:
Post a Comment