Cerita tentang terlentang tak berdaya. |
Yang belum sanggup saya isi dengan konsisten adalah blog saya yang satu lagi. Tidak mudah untuk menciptakan gagasan dan kemudian menelurkannya. Kinda exhausting. Barangkali saatnya untuk bekerja sama atau memiliki kaki tangan.
Problemnya, mencari kaki tangan —atau lebih jauh lagi menduplikasi diri— tak semudah membalikkan telapak tangan. Alasan mengapa saya 'babak belur' selama dua minggu ini adalah tak memiliki rekan kerja yang bisa saling mengisi. Ditambah lagi —dan memang seharusnya— kedua rekan itu 'dilepas' oleh perusahaan karena membebani kinerja. Akibatnya mesin empat silinder cuman ada dua silinder. Baru dua minggu kemarin satu silinder bisa bekerja kembali. Dan untungnya rekan kerja baru saya ini bisa menutup lubang yang lebar menganga.
Satu lubar berhasil ditutup, kemudian atasan saya meninggalkan kantor untuk proyek lain. Hiyyyah! Tentu saja saya harus mengisi kekosongan posisi tersebut. Secara manajerial tak ada masalah. Namun keahlian software yang dia miliki belum saya kuasai. Harus ada rekan kerja baru lagi....
Ah, untungnya bagian tempat saya bekerja tak sampai mogok. Walaupun beberapa kali ngebul kepanasan.
No comments:
Post a Comment