Thần Tượng Âm Nhạc
Tranliterasinya adalah idola, atau idol dalam bahasa Inggris. Hmmm, empat kata dalam bahasa Viêt itu hanya menjadi satu kata dalam bahasa Indonesia.
Hal tadi mengingatkan saya pada saat Indonesia memaksakan diri untuk menterjemahkan istilah-istilah asing. Penterjemahan itu akhirnya melahirkan kebingungan-kebingungan tersendiri. Padahal, ada istilah-istilah tertentu yang, menurut pendapat saya, lebih baik diserap saja. Sehingga istilah yang diserap dapat lebih luwes digunakan dan lebih mudah dimengerti pula.
Alasan pemerintah Việt Nam tidak menyerap istilah asing masih belum saya ketahui. Mungkin lain kesempatan. Ya, mungkin lain kesempatan.
Hal lain yang menyebabkan istilah idola ditranliterasikan menjadi Thần Tượng Âm Nhạc adalah pertimbangan nada dan bunyi. Dalam bahasa Việt, sangat penting untuk mempertimbangkan dua hal tersebut. Mengapa? Karena nada dan bunyi dapat merubah arti sebuah kata dan bahasa Việt menganggap keharmonisan bunyi merupakan sebuah kepatutan. Ya, bahkan dalam percakapan sehari-hari, bahasa Việt terdengar seperti suatu musik tersendiri.
Petualangan ini, ternyata lebih indah daripada yang saya bayangan. Sebuah pengalaman yang tak ternilai.
No comments:
Post a Comment