Saturday, July 29, 2006
Makam Berkobar
Ini gambar asli yang belum diapa-apain. Masih fresh dari sketchbook. Dimuat dalam sebuah majalah. Cerita soal dakwah dari dalam kubur.
Friday, July 28, 2006
Dengan Jaket Hujan
Pemanasan. Setelah sekian lama tangan ini menganggur, akhir inilah hasil pemanasan menggambar. Dibuat dalam buku yang membuat sketsa-sketsa yang saya buat.
Modalnya seperti biasa: Staedler HB, Derwent Aquatone, Faber-Castell Aquarelle, dan sebuah kuas ajaib. Caranya juga biasa banget: dilapis, dilapis, dan dilapis sampai mendapatkan warna yang diinginkan. Oh, ya gambarnya sengaja sedikit dipangkas atas bawah, menjaga kesopanan.
P.S. Sungguh aneh. Tulisan-tulisan saya biasanya eksplosif dengan dialek Jakarta. Tapi demi menjaga perasaan, saya berusaha menulis halus.
Pada Mulanya
Dalam sebuah diskusi kecil dalam ruangan yang juga kecil, seorang rekan berbagi cerita tentang blogosphere, sebuah dunia luas yang menempati wadah yang juga luas.
Awalnya, saya tak terlalu serius memperhatikan blog, kecuali dua buah blog. Sejak si pembawa cerita menjelaskan panjang lebar soal blogosphere tadi, seolah otak yang karatan mulai berpikir untuk memberikan kontribusi untuk jagat komik lagi, tak hanya menjadi vacuum cleaner yang menyedot semua keinginan dan tak pernah ada outputnya.
Awalnya, saya tak terlalu serius memperhatikan blog, kecuali dua buah blog. Sejak si pembawa cerita menjelaskan panjang lebar soal blogosphere tadi, seolah otak yang karatan mulai berpikir untuk memberikan kontribusi untuk jagat komik lagi, tak hanya menjadi vacuum cleaner yang menyedot semua keinginan dan tak pernah ada outputnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)